10 November 2017

Hai Walkers! Masih bersambung dengan trip sebelumnya, yaitu ke Kawah Ijen. Kali ini aku mau share tentang KULINER KHAS BANYUWANGI! Pas berangkat dari Malang sih udah excited banget makan makanan khas yang satu ini. Habisnya unik banget dan adanya cuma di Banyuwangi.


RUJAK SOTO
Yey!! Akhirnya bisa coba makanan yang satu ini. Rujak soto adalah perpaduan dua masakan yaitu Rujak uleg dan Soto. Tampilannya kayak gini nih :


Isinya :
- Sayur hijau yang biasa untuk rujak.
- Kecambah.
- Lontong.
- Tempe.
- Daging sejenis babat.
- Dan lain-lain.

Menurut lidah perasa ku, untuk bumbu rujaknya berbeda dengan Rujak uleg yang pernah aku rasakan. Di Malang, bumbu Rujak uleg menggunakan petis untuk campurannya, tapi kalau di Rujak Soto ini tidak. Jadi bumbu rujak langsung dicampur dengan kuah soto dan disajikan bersama kerupuk. Aku gak tau apa memang Rujak uleg disini tanpa petis atau khusus Rujak Soto aja yang tanpa petis.

Harga semangkuk Rujak Soto cukup terjangkau Rp 18.000,-/ porsi. Ini karena aku belinya di resto ya, mungkin kalau kalian beli di warung biasa, harga bisa lebih murah.


NASI BUNGKUS
Ini makanku sebelum balik ke Malang. Berbeda dengan nasi bungkus di Malang dan Surabaya, nasi bungkus ini dibungkus dengan daun pisang. Kalau di Malang atau Surabaya, nasi bungkus dibungkus pakai kertas berwarna coklat khusus untuk makanan. Nasinya yang masih hangat, ditambah aroma daun pisang yang masih segar, hmm, bikin makin nikmat menyantap makanan ini.

Harganya murah banget cuma Rp 5.000,-/bungkus. Ada daging, ayam suwir, ayam pedes, dan nasi campur. Kebetulan aku pilih yang daging, ini dia penampakannya :


Keseluruhan enak + porsinya pas buat aku. Padahal sempet under estimate pasti kurang nih makan sebungkus, eh ternyata makan sebungkus udah kenyang aja. Selain murah, untuk rasanya boleh lah, manis asin gurih gitu deh. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya pembeli yang datang ke warung ini. Pas aku makan aja, ada sekitar 3-4 orang yang beli nasi bungkus.


Warung ini juga unik, masih menggunakan Kendi Jawa untuk tempat air minum. Jadi pas minum tuh ada sensasi seger gimana gitu. Gak ngerti kenapa ya, air yang ada didalam kendi itu pasti seger dan adem.


Oiya, warung ini terletak ±20 meter dari Terminal Bus Brawijaya atau orang sekitar menyebutnya dengan Terminal Karangete.

Oke, terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat 😊

0 comments:

Post a Comment

Categories

Blog Archive

Instagram

Popular Posts

Viewers